RSS

FF || GGS (Gara-Gara Suga) || Comedy



Judul : GGS [Gara-gara Suga]
Author : Jeon Jr
Genre : Comedy, AU
Leght : Ficlet
Rating : General
Cast : Suga BTS & Sehun EXO.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan ide, kejadian, tempat dan waktu hanyalah kebetulan semata. Tanpa ada sesuatu yang direncanakan.
Don’t be silent reader.
Cerita ini diambil dari sebuah cerita di masa lalu.
Cr: Otak-Sendiri.com
Bahasa yang digunakan di cerita ini hanyalah sebagai pencerminan belaka. Bukan yang sebenarnya.
Sumarry :
“Udah! Saya udah bayar tadi kok..”



Cerita ini berawal dari anak sekolahan bernama Suga, yang duduk di bangku kelas dua SMA. Di kesehariannya, Suga selalu berangkat sekolah naik bus bersama teman-temannya. Hari itu, si Suga berangkat bersama dengan teman sebangkunya, Sehun. Suga dan Sehun sebenarnya adalah bertetangga, jadi kalo berangkat sekolah memang selalu bersama. Suga adalah anak pemilik sebuah warung makan dan Sehun adalah tetangganya yang terkenal paling kaya sedusun. Tapi yang kaya bukan Sehun, melainkan bapaknya, namanya Suho.

*saat di dalam bus, Suga dan Sehun duduk berdampingan*

“Thuga, Lu udah beli buku biologi belum?” tanya Sehun dengan logatnya, yang gak bisa ngomong “S”.

“Belum. Gue gak punya duit” jawab Suga.

“Loh. Kenapa gak minta thama papa Lu?” tanya Sehun lagi

“Emangnya kenapa?”

Nggak apa-apa. Tapi nanti pak guru marah kalo belum punya bukunya” kata Sehun.

“Gue bisa pinjem ntar. Lah, Lu udah beli belum?” tanya Suga balik.

“Ya udah lah.. papa Thehun kan orang kaya. Papa Thuho itu thayang banget thama Thehun. Apapun yang Thehun minta pathi langthung dikathih, dia kan orang yang baik dan kaya raya. Kalo Cuma beli buku thih mathalah gampang..” jawab Sehun panjang lebar, yang sukses membuat Suga melongo karena gak tau si Sehun ngomong apaan.

“Iye lah.. terserah Lu. Emang gue ngerti lu ngomong apaan” jawab Suga yang berusaha mengerti maksud si Sehun.

Di perjalanan, tiba-tiba Suga merasa aneh dengan dirinya sendiri. Dan ternyata nasibnya sedang buruk. Suga mendadak sakit perut di saat yang gak tepat, padahal jarak ke sekolah masih cukup jauh. Terpaksa dia harus menahan rasa sakit perutnya itu.

Suga membatin. Kampret! Ini gara-gara semalem gue makan sambel kebanyakan nih.. gara-gara si Jungkook yang ngajakin gue taruhan makan sambel. Sialan tuh anak. Sekarang perut gue jadi korbannya. Mules gila..!!” jeritnya dalam hati, sambil memegangi perutnya.

Tiba saatnya sang kondektur berkeliling narikin uang dari para penumpang (anggep aja kayak bus di Indonesia, yang penumpangnya didatangi kondektur setiap saat, dan meminta uang untuk membayar ongkos bus).

“Permisi mas..” sapa sang kondektur. Tanpa berkata lagi, Suga dan Sehun memberikan sejumlah uang padanya, lalu kondektur itu pun segera beranjak dari hadapan Suga dan Sehun setelah mendapatkan ongkos bayar.

Sekilas, Sehun melihat wajah Suga begitu pucat. Dia jadi merasa khawatir pada Suga. Apakah dia sakit? Itulah pertanyaan dalam benaknya. Di sisi lain, kini Suga dengan susah payah tengah menahan rasa sakitnya yang sudah tak tertahankan.

“Thuga, lu kenapa? Kok muka Lu pucat banget?” tanya Sehun, tapi Suga diam saja. Sampai di pertanyaan kedua, barulah Suga menjawabnya.

Gak apa-apa, gua cuma kelaperan. Tadi pagi gue belum sarapan” jawabnya.

“Ya ampun.. kathian banget lu.. matha lu thampe gak dikathih makan thama papa lu? Tega banget ya, papa Jin. Makanya, hidup tuh kayak papa Thehun. Papa Thuho orang kaya. Thehun makan tiga kali thehari..”

Suga memotong kalimat Sehun dalam hati. Gue makan enam kali sehari!

Sehun melanjutkan, “...lauknya pake themur ayam, rendang daging thapi, telor mata thapi, ikan tuna, minum thuthu tiap hari thetiap tharapan dan thebelum tidur. Papa Thuho gak pernah lupa kathih makan Shehun dengan teratur” kata Sehun panjang lebar lagi, kalau sudah menyangkut masalah materi orang tua. Padahal yang kaya orang tuanya.

Suga kembali membatin. Gue minum bajigur lebih sehat dan bikin gue kuat. 

Mendengarkan celotehan Sehun membuat Suga semakin gak tahan.
Dan akhirnya...

Dengan segenap perasaan yang mendalam, dan kepasrahan akan kehendak Yang Maha Kuasa. Suga melepaskan sedikit bebannya. Hembusan angin keluar dari dalam tubuh bagian bawah Suga, tanpa suara.

Untung gak bunyi. Batin Suga dengan lega. Kini bebannya sedikit berkurang setelah menghembuskan angin siksaan tersebut.

Tapi penderitaan belum selesai sampai disini. Selesai bagi Suga, tapi gempar untuk seluruh penumpang bus. Apalagi Sehun yang duduk di samping Suga.

“Muke gile! Siapa nih yang kentut! Bau macem bangke ayam!” seru seseorang yang berada di belakang Suga. Suga segera menoleh ke belakang, dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa dengannya.

“Ada apa pak?” tanya Suga.

“Lu kentut ya?!” tanya orang itu pada Suga.

“Eh, enggak kok pak! Saya gak kentut, sumpah!” jawab Suga, berbohong.

Bau kentut pun menjalar ke seluruh penjuru bus, membuat seisi bus itu semakin gempar termasuk juga sang sopir yang sebenarnya merasa sangat marah karena bau itu mengganggu konsentrasi menyetirnya.

Tiba saatnya berhenti di halte sekitar sekolah Suga. Dirinya dan Sehun seperti biasa turun di tempat itu. Tapi bukan hanya mereka berdua yang turun. Bukan juga hanya tiga-empat orang, melainkan seluruh penumpang bus. Mereka merasa tidak tahan dengan bau itu yang sama sekali belum menghilang.

Sang sopir yang mengetahuinya merasa sangat kesal. Ia pun mendapat sebuah ide untuk membalas dendam kepada si orang yang kentut tadi. Berharap agar orang tersebut mengaku tanpa tuduhan secara langsung.

“YANG KENTUT TADI BELUM BAYAR!!” teriaknya.

Suga yang merasa sudah membayar, langsung mengangkat tangannya dan bersuara.

“Udah! Saya udah bayar tadi kok..” serunya, membuat sang sopir merasa puas.

“Itu dia yang tadi kentut! Serang!!” seru sang sopir.

Dan sekarang, tamatlah si Suga. Sehun yang kebingungan melihat temannya dikeroyok malah berlari terbirit-birit karena ketakutan.


FIN.

# Oke plis... ini tambah gaje banget sumpah.. author lagi gila. :D 
Dan terimakasih lagi, untuk yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca coretan gaje saya. Maafkan jika anda merasa tersindir. :v *just kidding
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar